Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2018

JANGAN RAGU MERAYAKAN MAULID NABI MUHAMMAD SAW.

Gambar
Perayaan Maulid Nabi Muhammad Saw,selain mendasar pada beberapa ayat Al-qur'an, juga didasarkan pada hadits-hadits shahih. Antara lain hadits berikut ini: عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا أَنَّ رَسُولَ اللهِ صَلىَّ اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَدِمَ الْمَدِينَةَ فَوَجَدَ الْيَهُودَ صِيَامًا يَوْمَ عَاشُورَاءَ فَقَالَ لَهُمْ رَسُولُ اللهِ صَلىَّ اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ « مَا هَذَا الْيَوْمُ الَّذِى تَصُومُونَهُ ». فَقَالُوا هَذَا يَوْمٌ عَظِيمٌ أَنْجَى اللهُ فِيهِ مُوسَى وَقَوْمَهُ وَغَرَّقَ فِرْعَوْنَ وَقَوْمَهُ فَصَامَهُ مُوسَى شُكْرًا فَنَحْنُ نَصُومُهُ. فَقَالَ رَسُولُ اللهِ صَلىَّ اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ « فَنَحْنُ أَحَقُّ وَأَوْلَى بِمُوسَى مِنْكُمْ ». فَصَامَهُ رَسُولُ اللهِ صَلىَّ اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَأَمَرَ بِصِيَامِهِ. رَوَاهُ مُسْلِمٌ .                                                              “Ibnu Abbas RA. meriwayatkan bahwa ketika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam datang ke Madinah, kaum Yahudi sedang berpuasa Asyura'. Rasulullah saw bertan

TENTANG PERAYAAN MAULID NABI MUHAMMAD SAW.

Gambar
Allah SWT berfirman tentang Nabi Isa AS: قَالَ عِيسَى ابْنُ مَرْيَمَ اللَّهُمَّ رَبَّنَا أَنْزِلْ عَلَيْنَا مَائِدَةً مِنَ السَّمَاءِ تَكُونُ لَنَا عِيدًا لِأَوَّلِنَا وَآخِرِنَا وَآيَةً مِنْكَ وَارْزُقْنَا وَأَنْتَ خَيْرُ الرَّازِقِينَ “Isa putra Maryam berdoa: “Ya Tuhan kami, turunkanlah kiranya kepada kami suatu hidangan dari langit (yang hari turunnya) akan menjadi hari raya bagi kami yaitu bagi orang-orang yang bersama kami dan yang datang sesudah kami, dan menjadi tanda bagi kekuasaan Engkau; beri rezekilah kami, dan Engkaulah Pemberi rezeki Yang Paling Utama”. (QS. al-Maidah : 114). Dalam ayat di atas, Allah SWT menegaskan bahwa turunnya hidangan (Al-Maa-idah) dari langit yang dimohonkan oleh Nabi Isa ‘Alaihissalam, layak dijadikan hari raya bagi para pengikut nabi Isa AS. Maka,Sudah barang tentu, lahirnya Kanjeng Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam, LEBIH UTAMA dari pada turunnya hidangan dari langit tersebut. Apabila turunnya hidangan dari langit tersebut saja layak men

MARI KITA MENJADI WARGA NEGARA YANG BAIK, BUKAN SEKEDAR PRIBADI YANG BAIK

Gambar
MARI KITA MENJADI WARGA NEGARA YANG BAIK, BUKAN SEKEDAR PRIBADI YANG BAIK Oleh : Ahmad Ulinnuha Rozy Pernahkah kita berseru pada diri sendiri untuk menjadi warga negara yang baik ? Jika belum, mari mulai hari ini kita niatkan harapan baik tersebut. Yaitu menjadi "warga negara yang baik", lebih dari sekadar menjadi "individu yang baik". Sebab, dengan menjadi warga negara, kita sesungguhnya tak hanya sedang memikirkan kepentingan diri sendiri melainkan juga kepentingan bersama. Dari sinilah, kita beranjak dari cuma menjadi makhluk individual, menjadi makhluk sosial.  Contoh penerapan menjadi warga negara yang baik bisa kita temui dalam kehidupan sehari-hari: di rumah, jalan raya, masjid, kantor, pasar, media sosial, dan lain sebagainya. Di jalan raya, misalnya, warga negara yang baik tidak akan menerobos lampu merah. Di dunia maya, warga negara yang baik tidak mudah mengumbar kata-kata kebencian atau kabar yang belum jelas kebenarannya. Di masjid, warga negara yang ba

HOAX KIAN MENJADI MENU HARIAN

Gambar
Informasi hoaks telah merasuki berbagai perbincangan dan pembahasan dalam kehidupan masyarakat, mulai dari persoalan sehari-hari, persoalan sosial politik, bahkan hingga memasuki wilayah pembahasan agama, menyentuh ke persoalan aqidah. Pada akhirnya informasi hoaks telah memicu tumbuhnya rasa permusuhan, sikap saling curiga, perselisihan, rasa kebencian, hingga konflik antar kelompok di tengah-tengah masyarakat. Sehingga tidak heran bila kini ujaran-ujaran berisi kebencian, berisi ghibah dan namimah, berhamburan di media sosial. Kondisi ini tentu amat mereshkan, karena akan menggoyahkan tiang-tiang dan sendi-sendi kerukunan dan ketentraman yang telah terjalin lama di tengah masyarakat Indonesia yang majemuk.  Lantas bagaimana dengan sikap kita sebagai pribadi Muslim di tengah informasi hoaks yang merajalela. Di antara yang dapat kita lakukan adalah dengan tidak menjadi orang yang memproduksi dan membuat informasi hoaks itu sendiri. Hendaknya kita menjauhkan diri dari membuat informasi