ULAMA’ DAN AULIYA’
Oleh : Alfaqiir KH.Ahmad Ulinnuha Rozy MUQODDIMAH “Aswaja” juga di kenal dengan kekuatan budaya Ta’dzimnya terhadap para ‘Ulama’ dan atau Auliya’. Ta’dzim khas Aswaja ini (khususnya di Indonesia) dalam praktek dan wujudnya nampak berbeda dengan golongan yang lain. Sehingga karenanya sering mendapatkan sorotan atau kritikan khusus dengan istilah istilah kekinian. Seperti, Mengkultuskan, Feodal, Tidak modern dan lain sebagainya. Penggeseran nilai nilai Ta’dzim pun dari jarak jauh dan cara yang nyamar terus di lakukan oleh pengingkar budaya luhur ini. Dan pelan namun pasti, target mereka sudah mulai nampak hasilnya. Maka, ada sesuatu yang harus di luruskan, agar kita tidak ikut ikutan bengkok akibat pengkaburan tata nilai yang telah terbangun kuat dan mendasar ini. ULAMA’ DALAM PRESPEKTIF AGAMA ‘Ulama adalah shighot Jama’ Taksir dari kata mufrod ‘Aalim, yang bermakna : Orang yang ber-Ilmu. Dari sisi bahasa, kata “Ulama’” (Orang ‘Alim) ini sangat luas liputannya bahkan cenderung kabur dan